Wednesday, January 6, 2010

Hidup di Atas Tingkat rata-rata

A. Welcome Remarks and Appreciation
B. Introduction
C. Jimmy Carter
i. Salah satu dari mantan Presiden AS yang masih hidup adalah Jimmy Carter. Dalam otobiografinya yang berjudul “Why Not the Best?” ada satu kisah yang sangat tepat untuk jadi pelajaran bagi kita semua.
ii. Saat itu JC baru saja lulus dari Akademi AL dan melamar untuk bekerja di Program Kapal Selam Nuklir Amerika. Sebagai bagian dari ujian masuk, JC harus menghadapi interview oleh Admiral Rickover, pimpinan AL yang paling disegani di AS.
iii. Dengan penuh percaya diri, JC melangkah ke ruang interview. Berbagai pertanyaan telah berhasil dijawab. Tetapi makin lama, pertanyaan semakin sulit dan JC kewalahan menjawab. Lalu Rickover menanyakan ranking berapa dia di kelas sewaktu kuliah. Dengan bangga JC menjawab: “Saya berada pada rank 59 dari 820 orang.” Dia menyangka posisi tersebut sudah bagus, sehingga dia berharap mendapat pujian dari Rickover. Tetapi sebaliknya, Rickover dengan mata yang tajam memandang dia tanpa berkedip, serta bertanya: “Did you do your best?” Dengan sigap JC menjawab: “Yes Sir!” Tetapi tatapan mata Rickover yang tak lepas dari wajahnya membuat JC merenungkan kembali performancenya sebagai mahasiswa Akademi Maritim. Terbayang kembali di pikirannya bagaimana dia berkuliah sejak tahun pertama sampai tahun terakhir, bagaimana dia mengerjakan PR, kuiz dan ujian. Dia mulai mengingat bahwa pada berbagai kesempatan, dia masih membuang-buang waktu bersama teman, malas belajar, dan belum mengerahkan seluruh kemampuannya. Sadar akan keteledoran dan kekurangannyanya, dengan tergopoh-gopoh, JC mengganti jawabannya: “No Sir, I did not always do my best!” Admiral Rickover mengakhiri interview dengan satu kaliamat pertanyaan: “Why Not the Best?” Lalu Rickover bangkit dari kursinya meninggalkan JC sendirian di ruangan itu.
iv. Pertanyaan “Why Not the best?” membuat JC tersentak. JC menyadari ketidak sungguh-sungguhannya di masa lalu telah membuat pencapaiannya tidak maksimal skarang. Lalu dia membuat tekad ke depan, bahwa mulai sekarang dia akan selalu melakukan yang terbaik pada apa saja yang dia kerjakan. Akhirnya dia menuai dari tekadnya, karena dia terpilih sebagai Presiden AS yang ke-39.

D. Saudara-saudara yang saya kasihi di dalam Tuhan. Hari ini kita akan mempelajari satu kata dalam bahasa Inggris, dalam bentuk kata sifat “mediocre” dan dalam bentuk kata benda “mediocrity.”
i. Kamus Thorndike mengartikan “mediocre” sebagai “average or ordinary”
ii. Advanced Learner Dictionary menambahkan arti “mediocre” sebagai “neither very good nor very bad, dan second-rate.”
iii. Webster Dictionary menambahkan arti “mediocre” yang lain sebagai : “inferior.” 
iv. Dictionary of English Synonyms: “medium” or “indistinguished.” 
v. Kesimpulan: mediocre atau mediocrity artinya—rata-rata, sedang-sedang, biasa-biasa saja, tidak bagus tetapi tidak jelek, kualitas kelas dua, lumayan dan tidak menonjol.
vi. Di lingkungan kampus, mediocre itu dapat diartikan dengan “passing grade” atau nilai batas lulus, yakni nilai “C.” 
vii. Menurut statistik, dalam satu populasi yang normal, maka distribusi manusia yang memiliki karakter tertentu mengikuti kurva normal yang bentuknya seperti lonceng. Kurva normal ini menggambarkan bahwa majoritas manusia berada pada sekitar titik tengah atau nilai rata-rata, dan hanya sedikit berada pada titik ekstrim rendah atau ekstrim tinggi. Jika sistem penilaian di Perguruan Tinggi terdiri dari A sebagai nilai tertinggi, diikuti oleh B, C, D, dan F sebagai terendah, maka hanya sedikit orang dapat nilai A atau F; agak banyak yang mendapat nilai B atau D, serta paling banyak dapat nilai C.
viii. Grafik Nilai semester lalu: F = 39; D = 51; C = 279; B = 757; A = 142

E. Perkenalan Judul: Kotbah saya pada saat ini beri judul: Living Above the Level of Mediocrity. Terjemahan bebasnya: Hidup di Atas Tingkat Pas-Pasan.
i. Saya percaya Tuhan mengehendaki kita umat-Nya untuk hidup di atas tingkat pas-pasan atau sedang-sedang. Hal ini terbukti dari Firman Tuhan yang tertulis dalam Matius 5: 48 “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." 
ii. Yesus sendiri berkata bahwa sasaran yang Tuhan tetapkan bagi kita untuk dicapai bukanlah nilai tengah atau rata-rata, melainkan nilai sempurna.

F. Bagaimana caranya keluar dari “zona mediocrity?” Yesaya 40:31 mengatakan, “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
i. Ayat ini mengisyaratkan bahwa tanpa Tuhan, kita tidak berdaya. Tetapi bersama Tuhan, kita akan selalu mendapat kekuatan baru, bebas dari himpitan 5 L alias Letih, Lesu, Lelah, Lemah dan Loyo. 
ii. Dalam Alkitab bahasa Inggris digunakan istilah eagle. Kamus Bahasa Inggris-Indonesia menerjemahkan eagle sebagai rajawali, elang dan garuda. Karena di Indonesia lebih dikenal burung garuda, mari kita gunakan istilah garuda.
iii. Eagle has a keen eye: Eagle has 8 times cells/cm3 than does a human. Flying at 600 feet elevation, an eagle can spot an object the size of a dime moving through six-inches grass.It can see three-inches fish jumping in a lake five miles away.
iv. Flying with a high speed from a great height, it can maneuver its body so accurately to land without a runway.
v. Garuda merupakan yang terkuat dari jenis burung. Garuda terbang sangat tinggi di atas rata-rata unggas yang lain. Bahkan Garuda berani terbang pada saat ada angin ribut dan halilintar. Tidak heran jika Indonesia memilih burung Garuda sebagai lambang negara. Dan saya bersyukur karena para pelopor kemerdekaan negara kita memilih burung garuda dan bukan burung Kakak Tua.

G. Pada saat ini, kita akan gunakan burung garuda sebagai simbol manusia yang hidup di atas tingkat rata-rata. Untuk hidup sukses di dunia ini, kita butuh semangat garuda. Dengan semangat garuda, seorang manusia biasa menjadi manusia luar biasa. Di dunia ini ada beberapa ordinary persons yang menghasilkan extraordinary action and achievement.

H. Yang pertama adalah Nabi Elia. Yakobus 5:17 menguraikan, “Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.”
i. Saya mendengar banyak ceritra, bahwa untuk satu hajatan besar seperti pesta, perayaan, peresmian, dan pertandingan, diperlukan pawang hujan. Gunanya untuk menahan hujan tidak turun selama acara berlangsung. Menurut teman2, memang betul pawang itu berhasil menahan hujan tidak turun. Saya tidak tahu apakah itu betul atau hanya kebetulan saja. Tetapi Kitab suci menuliskan kisah tentang seorang pawang hujan. Dan pawang hujan yang satu ini berhasil menahan hujan tidak turun selama 3,5 tahun.
ii. Sekiranya Elia hidup skarang ini, dan KITA mau mengadakan satu hajatan besar, saya tidak akan panggil Elia. Saya takut, hujan tdk turun bukan hanya selama hajatan berlangsung tetapi keterusan sampai 3,5 tahun.
iii. Dan anehnya, pawang Elia mampu bekerja 2 arah: menahan hujan dan mendatangkan hujan. 
iv. Saya senang bahwa Alkitab menuliskan “Elia adalah manusia biasa sama seperti kita.” Artinya, jika dia bisa, kitapun pasti bisa. Yang menjadi pertanyaan: “bagaimanakah Elia dapat melakukan hal itu?” Alkitab menjawab, dengan berdoa. 
v. Saudara sekalian. Kita manusia adalah mahluk terbatas. Keterbatasan kita membuat ada perkara yang mungkin dicapai dan ada perkara yang mustahil dicapai. Di lain pihak, Allah Maha Kuasa dan tidak terbatas. Ke-Maha Kuasaan Allah itu membuat tidak ada yang mustahil bagi-Nya.
vi. Doa merupakan kuasa di tangan manusia untuk dapat ambil bagian dalam ke-Mahakuasaan Allah, sehingga dapat mengubah yang mustahil menjadi mungkin dicapai. Dengan doa, saudara akan dapat mengatasi segala permasalahan dan tantangan hidup. Itu sebabnya, banyak berdoa, banyak kuasa. Sedikit berdoa, sedikit kuasa. Tidak berdoa, maka tidak ada kuasa.
vii. Saudara-saudara yang saya kasihi di dalam Tuhan. Keluarga kita adalah rumah doa. Di tempat ini banyak kebaktian dan permintaan doa, paling sedikit 2 kali sehari, pagi dan petang. Saya berharap, kiranya semua doa kita jangan hanya sekedar ritual atau tata acara saja, sekedar mengisi waktu. Doa yang sekedar ritual dan tata tertib absensi yang tanpa penghayatan serta tidak bermakna adalah doa mediocre. Mari kita berdoa seperti Elia, penuh percaya.
viii. Elia merupakan seorang yang hidup di atas tingkat mediocrity. Doa bukan hanya membuat kuasa Allah turun ke dunia, melainkan mengangkat Elia naik ke surga. Saat ini Elia berada di surga sebagai perwakilan manusia biasa yang hidup di atas tingkat mediocrity. 

I. Yang kedua, kita akan mempelajari seorang tokoh Alkitab, seorang muda yang standar moral dan pengendalian dirinya di atas rata-rata.
i. Orang muda pada umumnya suka melihat gambar atau wanita cantik. “Melihat” dalam arti memandang dan mengagumi. Walaupun ada sebagian yang melangkah terlalu jauh, melihat lalu ingin memiliki. 
ii. Pelajaran Sekolah Sabat kita minggu lalu membahas Simson sebagai seorang pemuda pilihan yang kekar dan paling kuat di dunia. Namun Alkitab menuliskan bahwa Simson sangat tidak berdaya melihat wanita. Kalau saudara mencermati sejarah Simson dalam Alkitab, maka pekerjaan pertama yang dia lakukan tertulis pada Hakim-Hakim 14:1, “Simson pergi ke Timna dan di situ ia melihat seorang gadis Filistin.” Saudara para mahasiswa, tidak salah turun ke kampung atau ke Bandung lalu melihat gadis-gadis cantik di sana. Walaupun saya berpendapat bahwa gadis kampus UNAI lebih baik dan paling safe untuk dijadikan sebagai pacar bahkan sebagai teman hidup. Tetapi Simson tidak puas hanya memandang. Baca ayat berikut: Ia pulang dan memberitahukan kepada ayahnya dan ibunya: "Di Timna aku melihat seorang gadis Filistin. Tolong, ambillah dia menjadi isteriku" (ayat 2). Jika setiap wanita yang menarik dipandang diambil jadi istri, saya tidak tahu jadi apa ini kampus. Tetapi itulah Simson.
iii. Alkitab mencatat bukan hanya Simson yang punya kecenderungan kelemahan seperti itu. Bahkan seorang laki-laki yang terkenal dekat di hati Tuhan punya sifat yang sama, suka melihat perempuan. Kita baca 2 Samuel 11:2 “Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.”
iv. Saya bersyukur karena Alkitab menuliskan bukan hanya pria yang jatuh terhadap godaan wanita, tetapi juga ada yang berdiri kokoh, yang standar moralnya di atas rata2. Tadinya pemuda ini memiliki status sosial di bawah rata-rata. Namun standar moral yang luar biasa membuat dia melambung tinggi seperti burung Garuda, sehingga statusnya lebih tinggi dari semua manusia di bumi, kecuali satu orang. Pemuda itu bernama Yusuf. Dan kisahnya tertulis dalam Kejadian 39 dan 40.
v. Yusuf adalah seorang pemuda yang punya kesempatan emas untuk menikmati kepelisiran dunia. Ibarat makanan sudah terhidang di atas piring, tinggal santap—begitulah tawaran istri Potifar kepada Yusuf. Kalau tawaran seperti itu dihadapkan kepada mahasiswa UNAI, saya tidak tahu apa yang akan terjadi.Tetapi Yusuf bertindak dengan standar moral di atas rata-rata orang-orang muda zaman sekarang, dan berkata tegas: “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" (Kejadian 39:9).
vi. Pengendalian diri yang di atas tingkat rata-rata membuat Yusuf diangkat menjadi pejabat tinggi negara Mesir. Dalam Kejadian 41:39-41, Firaun berkata kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu." Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." 
vii. Orang-orang muda yang saya kasihi di dalam Tuhan. Sanggupkah engkau berdiri kokoh seperti Yusuf. Bersama Tuhan engkaun pasti bisa, sehingga engkau akan melambung tinggi seperti burung Garuda, menjadi pejabat tinggi di dunia ini.

J. Tokoh yang ke-3 yang kita akan pelajari pagi ini adalah Daniel bersama Sadrakh, Mesak, dan Abednego. Daniel dan ketiga sahabatnya bersekolah di Universitas Kerajaan Babylonia. Mereka tinggal bersama dengan para mahasiswa Babilonia yang tidak menyembah Tuhan. Merekapun sama-sama makan di kafetaria, dengan menu yang diatur oleh ahli gizi istana. 
i. Salah satu penyebab banyak orang muda tergolong mediocre adalah karena tekanan sosial atau teman. Pada umumnya, orang muda mau sama dengan temannya, dan tidak mau berbeda sebab takut ditolak atau dikucilkan. Ruth W. Brenda designed an experiment to show how a person handled group pressure.
 a. ---------- b. ------------- c. --------------
ii. Tetapi daniel tidak takut berbeda dari teman-temannya. Agamanya adalah hidupnya. Dia tidak takut dikucilkan teman-teman karena menyembah Allah yang berbeda. Bagi Daniel, Allah itu nomor satu, dan dia tidak menginjinkan siapapun dan apapun memisahkan dia dari Tuhan. 
iii. Daniel punya tekad dan keberanian seperti Rajawali: “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja.” (Daniel 1:8) 
iv. Hasilnya: “Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya” (Daniel 1:20).
v. Para mahasiswa yang saya kasihi. Jika engkau punya komitmen menurut Tuhan seperti Daniel, engkaupun akan mencapai prestasi yang spektakuler di dunia.
 
K. Saudara-saudara yang saya kasihi di dalam Tuhan. Napoleon Hill penulis salah satu buku terlaris di dunia, berjudul The Law of Success, menuliskan salah satu rahasia sukses adalah: The Habit of Doing More than What is Required (Kebiasaan Melakukan Lebih Dari Apa yang Dituntut). Saya teringat akan satu kutipan yang berbunyi: “The man who gets ahead is the one who does more than is necessary—and keeps on doing it.”
i. Sebetulnya konsep ini telah diperkenalkan oleh Yesus lebih dari 2000 tahun yang lalu. Dalam Kitab injil Matius 5: 41, Yesus berkata: “Barangsiapa yang meminta engkau berjalan satu mil jauhnya, pergilah sertanya dua kali ganda.”
ii. Dalam 4 tahun terakhir ini, Indonesia menjadi langganan medali emas dalam Olimpiade Fisika Internasional. Dan sebagai puncaknya adalah tahun 2006 yang lalu, dimana pelajar-pelajar Indonesia berhasil meraih 4 medali emas dan 1 perak. Di samping berhasil menyabet 5 medali, yang paling membanggakan adalah Jonathan Pradana Mailoa, siswa SMA Kristen Penabur I Jakarta dinobatkan sebagai Siswa terbaik Asia.
iii. Saya mencoba mempelajari kebiasaan belajar para peraih medali Olimpiade Fisika ini, dan menemukan bahwa mereka belajar melebihi apa yang dituntut oleh guru bahkan melebihi kurikulum. Bayangkan saudara sekalian, murid-murid SMA ini telah membahas soal-soal yang setingkat program Magister dan Doktor (Massachusetts Institute of Technology, Berkeley Univ, Princeton Univ. dll.). Bagi mereka, belajar adalah prioritas utama sedangkan bermain nomor dua. Mereka mengisi akhir pekan dan liburan dengan kegiatan belajar, sementara semua teman-teman mereka santai. Mereka belajar di atas rata-rata. Tidak heran prestasi dan pencapain merekapun di atas rata-rata.
iv. Kebiasaan membaca dan belajar bukan hanya berguna pada saat sekolah saja. Dua minggu lalu, saya membaca satu artikel tentang manusia terkaya di dunia. Tahukah saudara siapa manusia terkaya di planet bumi saat ini? Bill Gates? Selama 5 tahun yang lalu, betul Bill Gates, Raja Microsoft menjadi manusia terkaya di dunia. Tetapi pada bulan Maret yang baru lalu, rekor Bill Gates dipecahkan oleh pengusaha Mexico, bernama Carlos Slim berumur 67 tahun. Untuk kali pertama, manusia paling kaya di dunia berasal dari negara berkembang. Harta Carlos Slim tercatat bernilai $ 60 Milyar (Rp. 564 Trilliun) berbanding Bill Gates $ 56 Milyard (Rp 526 Trilliun). Pendapatan sehari Carlos Slim adalah $ 27 Juta = Rp 254 Milyar.
v. Artikel itu menuliskan bahwa sampai sekarang, Carlos Slim punya kebiasaan belajar dan membaca buku-buku sampai larut malam. Melalui membaca dan belajar dari buku, dia menemukan strategi yang manjur untuk menjalankan businessnya.
vi. Henry Ford menyimpulkan: “Menurut pengamatan saya, kebanyakan orang yang maju dan menonjol adalah mereka yang bekerja keras pada saat orang lain buang-buang waktu.”
vii. Para orang muda yang saya kasihi dalam Tuhan. Kalau engkau mau prestasi di atas rata-rata, engkau harus berusaha di atas rata-rata pula.

L. Yang terakhir saudara sekalian. Dalam hal kerohanian, Tuhan menghendaki agar kita beragama di atas rata-rata.
i. Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
ii. Saudara-saduara. Di dunia ini banyak orang yang mengaku sebagai orang Kristen yang berarti pengikut Kristus, dan hal itu diabadikan dalam KTP. Tetapi tidak semua mereka itu mengikuti teladan hidup dan ajaran Kristus. Orang yang mengaku sebagai Kristen tetapi menolak ajaran dan teladan hidup Kristus adalah Kristen mediocre.
iii. Yang menjadi pertanyaan kepada kita adalah: “Apakah saya dan saudara merupakan Kristen sejati atau Kristen mediocre?”
iv. Ny White. Dalam COL 69 menuliskan: “When the character of Christ shall be perfectly reproduced in His people, then He will come to claim them as His own.” [Bilamana tabiat Kristus dipancarkan secara sempurna dalam kehidupan umat-Nya, maka Dia akan datang untuk menebus mereka].
v. Saudara-saudara yang saya kasihi di dalam Tuhan. Selama kita di dunia ini, marilah kita hidup sesuai dengan ajaran dan teladan Kristus, sehingga pada akhirnya, tabiat Kristus terpantul dalam hidup kita. Karena Yesus akan segera datang untuk menjemput kita masuk surga. Kiranya dengan berkat Tuhan, semua kita akan tetap setia sampai Maranatha. Amen.

1 comment:

Followers