Friday, July 23, 2010

SATU DALAM PENGHARAPAN

SATU DALAM PENGHARAPAN
KHOTBAH


Pendahuluan:

Khotbah saya hari ini berjudul “SATU DALAM PENGHARAPAN” dalam rangka pelayanan ke Singapore. Apa pandangan Saudara terhadap judul ini - cocok ?

Apakah pengharapan itu mesti berbeda satu sama lain ? Logikanya bilamana Saudara melayani pekerjaan Tuhan, sudah barang tentu pribadi lepas pribadi mempunyai satu pengharapan yang sama , bukan ? Tetapi mengapa mesti ada perbedaan pengharapan ? O, ya karena saat “crisis” itu sudah tiba dan setan sedang kerja keras hari ini dan apalagi kedatangan Tuhan sudah di ambang pintu. Makanya setan bekerja keras untuk mengacau balaukan kita semua.

Sehingga tidak heran, apabila di Rumah Tangga, di Jemaat, dan di mana saja setan berusaha untuk membuat pengharapan orang tua beda dengan anaknya dan pengharapan pemimpin bertentangan dengan pengharapan yang dipimpinnya, dan anggota?

Sesungguhnya kita sudah maklumi bahwa seharusnya, pengharapan pemimpin sama dengan orang yang dipimpinnya !.

Bila terjadi konflik dalam sebuah organisasi atau Gereja, maka kita harus pelajari apa sebenarnya penyebab konflik, apakah salah pemimpin, atau orang yang dipimpinnya. Atau mungkin bisa saja kedua-duanya yang salah.

Ilustrasi: Pemandangan Manusia Bisa Salah

Pada tahun 1965, seorang bussinesman berusia 48 tahun bernama, Marcello Kardias dari kota Milan, Italia, menjual semua perusahaannya, dan berangkat ke sebuah tempat yang Sangat miskin di lembah Amazon, Brasil, sebagai seorang Misionaris. Dunia terkejut mendengar berita itu, apalagi ia bekerja melayani di antara orang yang berpenyakit kusta.
Tahun 1969, ia menerima penghargaan; medali dan uang atas kerja kerasnya sebagai misionaris. Saat ia menerima penghargaan tersebut, ia berkata: “Saya datang bukan untuk medali ini, tapi untuk mendapatkan uang ini, sebab saya perlukan uang ini untuk membangun rumah sakit di Brasil, untuk orang-orang miskin.”
Tahun 1983, Marcello Kardias yang Sangat terkenal tersebut meninggal dunia. Banyak sekali orang yang menangisinya. Oleh sebab begitu banyak pengorbanan dan dedikasi yang telah dibuat Marcello, maka namanya telah diusulkan oleh salah satu Kardinal, agar ia diangkat menjadi Santa. Maka dibentuklah sebuah komite untuk meneliti hidupnya, apakah ia boleh diangkat jadi Santa. Tapi setelah diteliti kehidupannya, ternyata mempunyai skandal seks. Terpaksa ia tidak bisa diangkat menjadi Santa. Pemimpin yang kita lihat baik dari luar belum tentu selamanya baik! Tak jadi Santa karena Skandal sex.

PENGHARAPAN ALLAH TERHADAP MANUSIA

Apakah pengharapan Allah terhadap manusia ciptaanNya ?

Allah menghendaki agar kita melayani Tuhan, dalam arti melayani sesama, menolong orang lain dan mau berkorban untuk orang lain.

Apakah yang diajarkan Alkitab dalam melayani Tuhan itu ? Apakah yang dimaksud melayani itu ? dan diharapkan Tuhan dari kita ?

1. Apabila kita menerima keselamatan maka jalankan tugas pelayanan itu dengan sepenuh hati.

Efesus 2 : 10 ,” Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan
Allah sebelumnya.”

Sekalipun kita DISELAMATKAN bukan karena MELAYANI, tetapi oleh KESELAMATAN yang kita peroleh makanya kita MELAYANI.
Bersyukurlah sdr dipanggil untuk bekerja di Kosambi di Mt Moriah atau dimana saja !, karena tidak semua orang bisa mempunyai kesempatan seperti saudara saat ini ! Karena saudara sudah dipersiapkan oleh Allah sebelumnya untuk bekerja di ladang Tuhan!

Makanya saudara tidak perlu ada rasa kuatir atau cemas dalam menjalankan pelayanan berkerja buat Tuhan, tetapi semuanya itu mesti dikerjakan dengan penuh suka cita dan syukur atas segalanya, karena DIA telah melakukan sesuatu kepada saudara terlebih dahulu sebelum saudara melayani DIA.

2. Apabila kita menerima KASIH ALLAH, maka bertumbuhlah dalam Kristus

Efesus 4 : 15 , “….kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.”

Hanya orang yang menerima KASIH Allah dan bertumbuh dalam Kristus, yang sanggup bekerja di pekerjaan Tuhan, oleh karena PELAYANAN itu bukanlah pilihan tapi merupakan panggilan dan perintah Tuhan yang ajaib buat orang orang tertentu seperti saudara rasakan saat ini bekerja di UNAI.

Saudaraku ! makanya kehidupan ber Gereja di Mt Moriah akan berbeda dengan kehidupan di Sidang Lainnya dan memang Allah sengaja membuat perbedaan itu, karena yang terpenting adalah bukan BERAPA lama saudara hidup, tetapi berapa banyak yang saudara bisa SUMBANGKAN WAKTU hidupmu bagi DIA dengan ber-korban melayani DIA kerja sebagai pelayan Tuhan dalam jemaat Mt Moriah yang belum ada apa-apanya.

Atau dengan kata lain, tidak perlu BERAPA lama HIDUP, tetapi BAGAIMANA hidupmu diatas bumi ini, sehingga menyenangkan hati Tuhan.

Filipi 1 : 9, “… semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian.”

Dan KASIH itu, bukan hanya teori tetapi kita harus hidupkan melalui WAKTU MU !!!
Inilah saatnya kita mempraktekan KASIH itu dengan menggunakan WAKTU kita saat ini untuk sharing kepada orang lain a.l. orangtua, anak-anak, saudara dan lain sebagainya.

3. Apabila kita mempertahankan persatuan dan kesatuan sebagai keluarga ALLAH dan memperkembang tabiat KRISTUS dalam diri kita masing-masing.

1 Yoh 3 : 1, “…betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah
anak-anak Allah.”

Setan sangat senang bilamana kita berdoa “BAPA KAMI di SORGA “ ( Mat 6 : 9 ) sementara diantara kita saling tidak mau berdamai dan saling bermusuhan satu sama lain.

Saudaraku yang kekasih ! Pernahkah terlintas dalam hati sdr ? Betapa sedih hati Tuhan bilamana kita datang berdoa kepadaNya dan meminta sesuatu, tapi Tuhan tidak mendengarkan doa kita, bukan ?

Paling sedikit ada 2 penghalang, DOA kita tidak dijawab oleh Tuhan, kendati JESUS mengingatkan dalam buku Yoh 26 : 24, “ Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.” :

1. Mazmur 66 : 18 ,” Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.”

2. Markus 11 :23 ,” Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.”

“Kita harus melihat pentingnya bersatu, bukan supaya kita menuntut orang lain untuk menyetujui pandangan-pandangan kita, tetapi kalau semua mencari kelembutan-kelembutan dan kerendahan hati Kristus, mereka akan memiliki pikiran Kristus, Maka akan ada kesatuan Roh. “ Surat 15, 1892

Saudaraku ykk ! kita sering dan senang bila dipanggil sebagai hamba Allah, bukan ? Itu tidak ada salahnya, tetapi hendaknya kita ingat bahwa Allah mencipatkan kita bukan untuk MENCINTAI DIRI SENDIRI, tetapi untuk melayani orang lain, dan orang yang tanpa memiliki hati dan Roh pelayanan, akan memanfaatkan setiap kesempatan untuk kepentingan diri sendiri.

Makanya Tuhan menunjuk orang yang menjadi pemimpin adalah orang yang memiliki jiwa & Roh pelayanan, sehingga bilamana ada orang yang ingin menjadi pemimpin maka orang itu harus menunjukan ROH PELAYANAN, kontribusi nya kepada pekerjaan Tuhan dahulu, barulah dia layak disebut sebagai seorang Pemimpin.

Dan tidak lah heran bahwa banyak juga pemimpin yang disebut dengan istilah “ THE WRONG PERSON BUT THE RIGHT CONNECTION “ Nah, disinilah muncul perbedaan pengharapan dan munculnya konfliks.

PENGHARAPAN TERHADAP PEMIMPIN

Apakah pengharapan Anda terhadap seorang pemimpin?

Dengan sendirinya yang kita harapkan ialah bahwa pemimpin itu adalah seorang yang sesuai dengan ajaran Alkitab. Apa ajaran Alkitab tentang seorang pemimpin?

1. Seorang yang rendah hati.
Matius 20:26, “Barang siapa yang ingin menjadi terbesar di antara kamu, haruslah ia menjadi pelayanmu.” Oleh sebab itu semua orang tidak menyukai pemimpin yang sombong.

2. Seorang yang Siap mengembalakan jemaat.

Dalam pekerjaan Tuhan, seorang pemimpin disebut gembala, dan seorang gembala mempunyai cirri-ciri, Kita dapat membacanya di dalam Yohanes 10:1-21; Mazmur 23, kita akan mendapatkan tanda-tanda dari gembala yang baik. Gembala tersebut melambangkan Yesus Kristus sendiri, yang mempunyai sifat yang kita semua sangat dambakan pada seorang pemimpin, yakni:
a. Seorang yang memimpin ke jalan yang benar, bukan ke jalan yang salah
b. Seorang yang mengenal kebutuhan domba-dombanya
c. Seorang yang memberikan kesegaran pada domba-dombanya
d. Seorang yang melindungi domba-dombanya dari mara dan bahaya
e. Seorang yang Siap berkorban untuk domba-dombanya…

3. Seorang yang mempunyai kualifikasi rohani yang tinggi.
Dalam nasehat kepada Timotius, rasul Paulus memberikan nasehat yang dapat kita baca di dalam 1 Timotius 5:17-25; yang meliputi banyak kebaikan yang dimiliki oleh seorang pimimpin.

4. Seorang yang menghidupkan ajaran Kekristenan, yang meliputi kasih (1 Korintus 13), kejujuran dan kesetiaan.

Inilah yang kita harapkan dari seorang pemimpin.

PENGHARAPAN PEMIMPIN

1. Anggota yang mendengar suara pemimpin. Yesus berkata, “Domba mendengar akan suara-Nya.” Yohanes 10:3

2. Anggota mengikuti pemimpinnya, Yohanes 10:4.

3. Anggota yang Siap dibimbing oleh pemimpin atau gembalanya (Yohanes 10:1-5).

Apakah yang menyebabkan orang yang dipimpin tidak mengikuti pemimpinnya?

PERBEDAAN PENGHARAPAN

Perbedaan pengharapan dari pemimpin dan anggota bisa menyebabkan ketidakselarasan serta adanya konflik dalam hubungan keduanya. Misalnya, domba yang harusnya menurut, mendengar, dan Siap dipimpin berbalik berubah menjadi domba yang membangkang, menanduk bila yang diharapkan dari pemimpin itu tidak terpenuhi.

- Bila gembala yang seharusnya memberikan teladan yang baik dalam kehidupan, tetapi Sekarang memberikan teladan yang tidak, atau kurang baik
- Bila gembala yang seharusnya rendah hati, malah menjadi tinggi hati
- Bila seorang pemimpin yang seharusnya memimpin, pemersatu malahan menjadi perusak, pengacau kesatuan

Perbedaan pengharapan ini menghasilkan pengharapan yang tidak tepat dari sudut pandang orang yang dipimpin, contohnya pembangkangan. Aksi yang salah dapat menyebabkan reaksi yang salah pula. Pemimpin yang tadinya rendah hati, mempunyai banyak pengikut, bisa saja menjadi tidak popular lagi bila sikapnya berubah. Kita lihat contohnya di Kitab Suci.

CONTOH ALKITAB

Bangsa Israel ingin mempunyai raja. Mereka bersungut-sungut terus meminta raja. Akhirnya Tuhan memerintahkan Samuel mengurapi Saul menjadi raja. Saul adalah orang yang mereka inginkan, sebab parasnya tampan, postur tubuhnya tinggi dan cakap, saat yang sama Saul adalah seorang yang rendah hati. Kita lihat bahwa Saul seorang yang rendah hati:
1. 1 Samuel 9:21, Ia seorang yang rendah ahti, estela diurapi, ia pun tidak menyombongkan diri
2. 1 Sam 10:22. Saul menyembunyikan diri saat ia terpilih menjadi raja, menunjukkan ketidaklayakkannya menjadi raja
3. 1 Sam 10:27, saat dihina ia tidak peduli, dan tidak marah dan tidak punya rasa dendam.

Dengan sifatnya yang rendah hati Saul mempunyai banyak pengikut, dan dapat melakukan pekerjaan besar, 1 Sam 11 buktinya. Tapi Saudara perlu ketahui itu tak berlangsung lama, Saudara tahu sejarahnya Saul BERUBAH. Menjadi pemarah gantinya peramah, pencemburu gantinya mengasihi, tidak adil yang seharusnya raja yang adil. Kita ingat bagaimana sikap Saul terhadap Daud.

Himbauan:

APA YANG MENJADI SIKAP KITA?

Kalau kita menghadapi masalah ini, misalnya adanya konflik antara harapan pemimpin dan anggota yang dipimpin, sikap apa yang harus kita ambil?

1. Jangan menghakimi, mempersalahkan, menuduh. Matius 7:1-3
Hati-hati yang kita anggap benar bisa salah, yang salah bisa benar. Ingat pengalaman Samuel pada saat mencari raja di antara anak-anak Isai. Samuel melihat luarnya, 1 Sam 16:7

2. Jangan Kecewa, pandanglah kepada Tuhan. Jangan lihat pada manusianya, karena bisa saja Saudara kecewa, gantinya memandang manusia pandanglah Yesus Kristus. Gantinya Saudara jatuh ke dalam dosa pemimpin tersebut pandanglah Yesus. Pemimpin di dunia ini bisa salah tapi jika kita mau dipimpin Roh Allah kita takkan pernah mengecewakan atau dikecewakan.

Tidak sukar membedakan pisang segar dan pisang busuk, mangga segar dan mangga busuk. Mat 7:20: “Dari buah-buahnya kamu akan mengenal mereka.”

Illustrasi mimpi di UNAI

Ini berarti kita tidak boleh memandang kepada manusia, tidak boleh memandang kepada ketua jemaat, gembala jemaat, atau pun ketua konferens sekalipun. Alkitab berkata, “Berpalinglah kepadaku dan biarkanlah dirimu diselamatkan hai ujung-ujung Bumi!” Yes 45:22.


3. Uji diri kita sendiri apakah kita tetap dalam iman. 2 Kor 13:5.

Kita harus menguji diri kita sendiri, lebih banyak menguji diri lebih bagus..
Apakah sikap dan tindakan kita hádala sikap dan tindakan seorang Kristen yang sudah selamat oleh darah Yesus?
Dalam keadaan apapun janganlah sikap dan tindakan kita melemahkan diri sendiri dan saudara/i kita. Kita harus mengujinya sesuai Alkitab.

Penutup:
Kiranya Tuhan menolong kita masing-masing untuk tetap memandang kepada Yesus Kristus gantinya kepada manusia. Yesus adalah pemimpin dan gembala yang baik. Akhir kata, kiranya sikap dan tindakan kita selalu sesuai dengan sikap dan tindakan Yesus Kristus Tuhan Juru Selamat kita, adalah doa dan harapan kita bersama. Amin.

No comments:

Post a Comment

Followers